Apa yang sedang anda renungkan?

KENDARAAN DI KENDARAI – Yoyok Riyo Sudibyo | BATANG, PEKALONGAN

Pembaca... Bupati ini saat mengendarai mobil pemdam kebakaran dalam peresmian program Si Slamet, kemarin.

SAIF MILD / WAPMILD GRINGGING SARI BATANG – Pak bupati Dengan mengendarai Mobil Pemadam Kebakaran, Bupati Batang,

Yoyo Riyok Sudibyo

menandai peluncuran Si Slamet, di Halaman Kantor Bupati Batang Kamis Pagi (1/9).

Sistem ini informasinya berbasis web dan sms gateway ini, digunakan sebagai Sistem Penangggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT).

Dengan sistem ini, Tentu masyarakat akan jadi dimudahkan untuk mengakses fasilitas seperti ambulan dan pemadam kebakaran.

Sehingga pertolongan dapat diberikan dengan segera.

Dalam kegiatam tersebut juga di hadirkan Camat dan Kepala desa Se Kabupaten Batang, serta perwakilan instansi dan SKPD se Kabupaten Batang. “Program ini saya namakam Si Slamet, sistemnya sama dengan Gojek tetapi untuk orang yang mengalami musibah atau kecelakaan atau bencana, bisa diakses semua masyarakat dan dimana saja

Sehingga dengan aplikasi ini orang yang ditolong sesegara mungkin direspon oleh petugas kesehatan, sistem ini bisa menggunakan notebook, HP android yang langsung bisa dilayani dengan mobil ambulan dan motor.

Namun untuk Motor sendiri digunakan untuk daerah atau wilayah yang tidak bisa dilalui mobil,” Jelas Yoyok.

Yoyok menambahkan, program SPGDT sebenarnya sudah di buat dari tahun lalu. Hanya saja karena ada perbaikan sistem maka baru dapat diresmikan tahun ini. Hal ini juga untuk mempermudah dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat untuk kegawat daruratan melalui aplikasi web, sms gateway, dan call centre 119.

Aplikasi ini pun dapat diunduh gratis melalui Google Play Store. Pihaknya berharap program Si Slamet ini dapat segera disosialisasikan segera ke masyarakat. Sehingga fasilitas ini dapat dimanfaatkan dengan baik. “Kami harapkan di semua jajaran baik di TNI, POLRI sampai ke tingkat anggota koramil dan polsek dapat pemahaman yang luas untuk memanfaatkan aplikasi ini, karena semua tersambung dengan struktur jajaran instansi di Kabupaten Batang dengan 21 unit mobil ambulan dan 21 motor semua gratis.

Jangan sampai sudah disedikan, ambulannya malah terparkir saja di Puskesmas, atau bahkan dipakai untuk kondangan dan sebagainya,” imbuh Yoyok Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dr Hidayah Basbeth berharap Aplikasi ini dapat mencegah kematian dan kecacatan. Sehingga diharapkan pula dapat menurunkan angka kematian dan kecacatan. Dengan bantuan ini korban dapat dengan segera ditangani tim petugas medis dan paramedis untuk di rujuk ke klinik,

“Selain aplikasi kami sudah petugas medis dan paramedisnya. Kami juga sudah sedikan 21 mobil ambulan dan 21 motor. SPGDT sudah dianggarkan Tahun 2016 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat, yaitu 21 motor dan 21 mobil ambulan untuk melayani gawat darurat, satu unit motor seharga Rp. 17 juta dan satu unit mobil ambulan seharga Rp.375 juta,”

tandas perempuan yang kerap disapa Bu Basbeth ini.

(kutipan) Dari: Novia Rochmawati | Radar Pekalongan