
Cinta yang telah tumbuh tak bisa dengan mudah untuk
dicabut. Meskipun tumbuhnya cinta tak membuat kita
berbesar hati. Semakin kita mencoba untuk membuang
jauh-jauh, semakin kuat fikiran itu melekat. Hari ini adalah
hari dimana Fika merasakan patah hati, meskipun ia belum
sempat untuk menyatakan cintanya kepada Fiki, tapi
dengan kepergian Fiki membuat Fika tak punya harapan
lagi atas cintanya.
Seperti hari-hari biasa, Fika disibukkan dengan jadwal
siarannya di Radio. Kejadian kemarin masih menyisakan
kesedihan yang mendalam baginya.
“Fika.. kamu sakit ya?” Tanya Dewi kepada Fika.
“Iya.. aku agak gak enak badan Wi.”
“Ada masalah apa denganmu? tumben sekali kamu terlihat
murung hari ini. Dan aku rasa hari ini, aku tak melihat Fika
yang selalu ceria dan jutek. Tapi walaupun kemarin kamu
sakit, kamu tak semurung hari ini. Ada apa sebenarnya
Fika?” Dewi menayakan keadaan Fika yang tiba-tiba
berubah tak bersemangat seperti hari-hari biasa.
“Aku tak apa Dewi?”
“Cerita saja ke aku Fika, siapa tau aku bisa menjadi teman
curhatmu. Oh ya.. katanya kemarin kamu sedang jatuh
cinta dengan seorang pria, bagaimana ceritanya? Ayo
kamu masih punya hutang cerita ke aku.” Dewi membujuk
Fika agar mau bercerita kepadanya.
“Sudahlah wi, aku gak jadi jatuh cinta.” Fika cemberut.
“Loh.. kok gak jadi, secepat itu kamu merubah
perasaanmu?”
“Dia telah pergi wi, dia pergi sebelum aku sempat
menyatakan cintaku, hiks.. hiks..” Fika kembali
meneteskan air matanya.
“Sudah-sudah. Cup..cup.. cupp, anak cantik, gak usah
nangis ya?” Dewi mencoba untuk menenangkan Fika dan
menyeka air matanya.
“Aku jatuh cinta ke dia, entah mengapa fikiranku penuh
dengan namanya.
Tapi apa, dia secepat itu
meninggalkanku. Bahkan sebelum aku menyatakan
perasaanku.” Fika memeluk Dewi dan menangis tersedu-
sedu.
“Sudahlah Fika, kalau memang dia jodohmu, nanti dia akan
kembali lagi ke kamu. You must move on! Kayak cowok
hanya dia aja. Kamu itu cantik, cewek baik Fika, pastinya
kamu akan mendapatkan cowok yang baik pula.” Dewi
mencoba menenangkan Fika.
“Tapi aku harus bagaimana Wi? Apa aku harus memendam
cinta ini dalam-dalam? Ataukah aku harus menunggunya
dalam ketidak pastian?”
“Berdoalah kepada Tuhan Fika, tenangkanlah dirimu.
Tuhan akan memilihkan jalan yang terbaik untuk umatnya.
Jika kamu yakin itu adalah cinta sejatimu, maka ia akan
kembali kepadamu. Percayalah Fika.”
“Dewi, makasih ya sahabatku. Aku merasa sedikit lega bisa
bercerita denganmu, aku yakin dengan diriku sekarang,
jika memang Fiki jodohku. Dia akan kembali buatku. Aku
akan selalu menantinya, menanti cintaku dengan sabar
dan tulus. Aku harap Fiki juga mempunyai perasaan yang
sama seperti diriku sekarang. Aku begitu menyukainya.”
Fika mulai tersenyum. Dan dalam hatinya ia sangat yakin
bahwa suatu saat nanti Fiki akan kembali, dan akan
merajut cinta dengannya. Menjadi kekasihnya seperti yang
Fika idam-idamkan saat ini.
Anda baru saja membaca
Ceita Tentang Sunset | Aku Menunggu Cinta Yang EntahJika Ingin Main share lagi tolong sertakan site WAPMILD Created at 2018-07-07 03:55:56
Tags:
Cerita
,
Novel
Novel Cerita Sunset Tentang Cinta Dan Tunggu